Intuisi sering kali dipahami sebagai “naluri” atau “perasaan dalam”, memberikan wawasan tanpa proses pemikiran yang jelas. Namun, intuisi juga bisa tertukar dengan bias, pola pikir yang terdistorsi berdasarkan pengalaman masa lalu atau pemikiran yang tidak rasional. Memahami perbedaan antara intuisi dan bias sangat penting, terutama saat membuat keputusan dalam hidup. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana bias dalam berpikir terjadi, pengaruh trauma terhadap bias, cara mengatasinya, dan bagaimana membedakan intuisi dari bias.
Bagaimana Bias dalam Berpikir Terjadi
– Confirmation Bias: Kecenderungan mencari informasi yang mendukung keyakinan yang sudah ada, sambil mengabaikan informasi yang bertentangan.
Bias adalah kecenderungan kognitif yang menyebabkan seseorang membuat keputusan atau penilaian yang tidak objektif. Bias dapat muncul dari pengalaman masa lalu, nilai-nilai budaya, atau keyakinan yang tertanam dalam diri seseorang. Bias dapat muncul begitu saja, secara otomatis, tanpa disadari oleh yang bersangkutan.
Beberapa jenis bias yang umum meliputi:
– Anchoring Bias: Mengandalkan terlalu banyak pada informasi pertama yang didapat saat membuat keputusan.
– Hindsight Bias: Merasa bahwa suatu kejadian lebih dapat diprediksi setelah kejadian itu terjadi.
Bias dalam berpikir terjadi karena otak kita mencoba menyederhanakan pengambilan keputusan dengan menggunakan pola yang dikenali dari pengalaman sebelumnya. Proses ini dapat berguna dalam beberapa situasi, tetapi juga bisa membatasi kemampuan kita untuk melihat suatu masalah secara objektif.
Pengaruh Trauma terhadap Bias
Trauma dapat memperkuat bias dalam berpikir. Pengalaman traumatis sering kali menciptakan pola pikir yang melindungi diri dari rasa sakit atau ancaman yang serupa di masa depan. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami pengkhianatan mungkin mengembangkan bias terhadap kepercayaan, di mana mereka terus-menerus meragukan niat orang lain. Trauma ini menciptakan bias negatif yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan dan hubungan interpersonal.
Trauma juga memengaruhi cara seseorang merespons situasi baru, sering kali dengan bereaksi berdasarkan ketakutan atau rasa tidak aman. Hal ini membuat mereka sulit membedakan antara intuisi yang sehat dan respons trauma yang dipicu oleh bias.
Cara Mengatasi Bias dalam Berpikir
Mengatasi bias dalam berpikir membutuhkan kesadaran dan latihan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi pengaruh bias:
1. Sadar akan Bias: Langkah pertama adalah menyadari bahwa kita semua memiliki bias. Memahami bias pribadi membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih objektif.
2. Refleksi Diri: Sebelum mengambil keputusan, luangkan waktu untuk merenung dan tanyakan pada diri sendiri apakah keputusan tersebut didasarkan pada fakta atau asumsi.
3. Dapatkan Perspektif Lain: Konsultasikan keputusan Anda dengan orang lain untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan mungkin lebih objektif.
4. Latihan Mindfulness: Mindfulness membantu Anda mengenali pikiran otomatis yang muncul tanpa penilaian, sehingga memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih sadar.
5. Pertimbangkan Data: Cobalah untuk mendasarkan keputusan Anda pada informasi yang obyektif dan terverifikasi, bukan pada insting yang mungkin terpengaruh oleh bias.
Mengetahui Perbedaan Intuisi dengan Bias
Men-detect perbedaan intuisi dengan bias bisa menjadi tantangan, terutama karena keduanya muncul dari dalam diri dan sulit untuk dilacak asal-usulnya. Namun, ada beberapa cara untuk memisahkan keduanya:
– Sumber Insting: Intuisi cenderung muncul dengan tenang dan tidak memicu reaksi emosional yang berlebihan. Sebaliknya, bias sering kali disertai dengan emosi kuat seperti ketakutan, kemarahan, atau ketidaknyamanan.
– Fleksibilitas: Intuisi memungkinkan kita untuk terbuka terhadap berbagai kemungkinan dan alternatif. Bias, di sisi lain, biasanya membuat kita kaku dan terjebak dalam pola pikir tertentu.
– Pengalaman Positif vs. Negatif: Intuisi sering kali didasarkan pada pengalaman yang lebih luas dan holistik, sementara bias biasanya terikat pada pengalaman negatif atau trauma masa lalu.
– Kecepatan Pengambilan Keputusan: Keputusan berdasarkan bias sering diambil secara impulsif, sedangkan intuisi meskipun cepat, biasanya datang setelah proses internal yang lebih tenang dan reflektif.
Mengenal Integra Institute dan Licensed Practitioner of Intuitive Leadership
Integra Institute adalah lembaga yang menawarkan pelatihan Licensed Practitioner of Intuitive Leadership, sebuah program yang dirancang untuk membantu pemimpin mengembangkan keterampilan intuitif mereka. Program ini mengajarkan cara memadukan intuisi dan pemikiran rasional dalam pengambilan keputusan, sehingga pemimpin dapat menghadapi tantangan dengan pola pikir yang holistik.
Program ini dipimpin oleh Fiona Wang, seorang professional coach yang juga kandidat doktor dalam bidang Leadership and Innovation Policy di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dengan pengalaman dan keahliannya dalam memimpin, Fiona membantu para peserta memahami pentingnya intuisi dalam kepemimpinan dan bagaimana mengembangkannya secara efektif.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara intuisi dan bias adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan yang lebih bijaksana. Dengan mengenali bagaimana bias muncul, terutama yang dipicu oleh trauma, kita dapat melatih diri untuk berpikir lebih objektif dan intuitif. Intuitive coaching dan layanan wellbeing dari Integra Wellbeing Center dapat membantu Anda melatih intuisi yang sehat dan mengatasi bias, sehingga hidup Anda dapat lebih seimbang dan bermakna.